Sahabat...........
Keistimewaan dan kemuliaan bulan Sya’ban terletak pada pertengahannya, sehingga disebut dengan Nisfu Sya’ban. Nisfu artinya setengah atau seperdua, dan Sya’ban adalah bulan kedelapan dari tahun Hijrah. Nisfu Sya’ban secara harfiyah berarti hari atau malam pertengahan bulan Sya’ban atau tanggal 15 Sya’ban.
Kata Sya’ban sendiri adalah istilah bahasa Arab yang berasal dari kata syi’ab yang artinya jalan di atas gunung. Menurut relung Ensiklopedia Panjimas, bulan kedelapan dari tahun Hijriah itu dinamakan dengan Sya’ban karena pada bulan itu ditemukan banyak jalan untuk mencapai kebaikan.
Malam Nisfu Sya’ban dimuliakan oleh sebagian kaum muslimin karena pada malam itu diyakini dua malaikat pencatat amalan keseharian manusia; Raqib dan Atib, menyerahkan catatan amalan manusia Allah SWT, dan pada malam itu pula catatan-catatan itu diganti dengan catatan yang baru.
Seorang yang mengagungkan dan meneladani Rasulullah SAW pasti sangat ingin mengetahui apa yang beliau ajarkan tentang segala sesuatu. Nah.., tentang malam tanggal 15 Sya’ban, atau yang dikenal dengan Malam Nisfu Sya’ban Rasulullah SAW di antaranya bersabda sbb:
- Imam Ahmad meriwayatkan Rasulullah Saw. bersabda, “Allah mengampuni semua dosa hamba-hamba Nya pada malam Nisyfu Sya’ban kecuali dosa orang yang musyrik dan orang yang bermusuhan.”
- Abdullah bin Mas’ud ra. berkata bahwa Nabi SAW telah bersabda,“Barangsiapa mengerjakan shalat di malam Nisfu Sya’ban 100 raka’at dan pada tiap-tiap raka’atnya membaca QS. Al-Fatihah (sekali) dan QS. Al-Ikhlas 5 kali, maka Allah SWT akan menurunkan/mengirimkan 500.000 malaikat. Tiap-tiap malaikat membawa satu daftar catatan (yang terbuat) dari cahaya. Mereka menuliskan pahala (orang yang shalat pada malam Nisfu Sya’ban) sampai hari kiamat.”
- Anas bin Malik bercerita bahwa Rasulullah pernah menyuruhnya pergi ke rumah Aisyah untuk suatu keperluan. Anas berkata kepada Aisyah, “Cepatlah, karena saya meninggalkan Rasulullah Saw. sedang membicarakan malam Nisyfu Saban.”
- Aisyah berkata kepadanya, “Duduklah, saya akan menyampaikan kepada Anda hadis tentang Nisyfu Sya’ban. Pada malam Nisyfu Sya’ban kebetulan ia adalah malam giliran saya. Pada malam itu, saya terbangun, tetapi saya tidak menemukan beliau berada di sisi saya. Saya mengira beliau pasti mengunjungi budak yang bernama al-Qibthiyah. Saya keluar melewati masjid,tiba-tiba kaki saya menyandung Rasulullah Saw yang saat itu sedang berdoa, ” Jiwaku tunduk kepada Mu, hatiku beriman kepada Mu. Inilah tanganku dan apa yang kusembunyikan dalam diriku . Wahai Yang Mahaagung, ampunilah dosa-dosaku. Wajahku bersujud kepada Mu, duhai Sang Pencipta. Ya Allah , berilah aku hati yang bersih dari perbuatan syirik, kufur dan dari perbuatan-perbuatan orang yang celaka.”
- Beliau lalu sujud dan berdoa, “Tuhanku aku berlindung kepada keridhoan Mu darimurka Mu, kepada pengampunan Mu dari siksa Mu. Aku tidak mampu memuji Mu seperti Engkau memuji diri Mu sendiri. Aku hanya mampu berkata seperti apa yang diucapkan saudaraku Daud. Kubenamkan wajahku kedalam tanah karena keagungan Tuhan ku. ”
- Lalu beliau mengangkat kepalanya kembali. Beliau berkata padaku, “Wahai Humayra, apakah engkau tidak tahu bahwa malam ini malam Nisyfu Saban ? Pada malam ini Allah membebaskan hamba-hamba Nya dari neraka sebanyak bilangan bulu kambing, kecuali enam orang ; peminum arak, orang yang menyakiti kedua orang tuanya, orang yang berbuat zina, orang yang memutuskan silaturahmi, para penjudi, dan orang yang suka marah-marah tanpa alasan.”
Nah sahabat…
Tidak inginkah kita memnfaatkan waktu kita untuk beribadah dan memuliakan Malam Nisfu Sya’ban ini….?
Sumber :
http://serambitashawwuf.blogsome.com/2009/07/31/barakah-malam-nisfu-syaban-15-syaban/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar